Jumat, 4 Juli 2014 17:31 WIB
Warta Kota/Henry Lopulalan
Paguyuban Seniman Lawak dan Artis memberi dukungan kepada pasangan capres dan cawapres Jokowi-Jusuf Kalla (JK) melalaui Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar di Kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014). Paguyupan yang di motorin oleh Srimulat ini mengharapkan jokowi-JK memimpin negara. (Warta Kota/Henry Lopulalan)
"Jika kami terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, kami berkomitmen untuk menjalankan program-program nyata ini."
Jakarta - Menjawab keraguan publik atas program riil jika terpilih menjadi presiden RI ke-7, pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Joko Widodo-Jusuf Kalla menggelar konferensi pers di Hotel Holiday Inn, Bandung, Jawa Barat, Kamis 3 Juli 2014.
Di hadapan jurnalis berbagai media, baik dari dalam negeri dan luar negeri, Jokowi menegaskan komitmennya untuk menuntaskan berbagai masalah yang masih membelit bangsa ini. Jokowi, misalnya, akan menaikkan gaji dan dan kesejahteraan PNS, TNI, Polri; mengalokasikan dana desa rata-rata Rp 1,4 miliar dalam bentuk program bantuan khusus, menjadikan perangkat desa menjadi PNS secara bertahap, menjamin kesejahteraan guru dan meningkatkan tunjangan bagi para guru, dan lain sebagainya.
"Jika kami terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, kami berkomitmen untuk menjalankan program-program nyata ini," tegas Jokowi yang mengenakan kemeja kotak-kotak.
Seperti apa program kongkret Jokowi-JK? Berikut paparannya:
1. Meningkatkan profesionalisme, menaikkan gaji, dan kesejahteraan PNS, TNI dan Polri secara bertahap selama 5 tahun. Program remunerasi PNS akan dituntaskan di tingkat pusat dan diperluas sampai ke level daerah.
2. Mensejahterakan desa dengan mengalokasikan dana desa di mana setiap desa rata-rata 1,4 miliar dalam bentuk program bantuan khusus dan menjadikan perangkat desa menjadi PNS secara bertahap.
3. Meningkatkan anggaran penanggulangan kemiskinan, termasuk memberi subsidi Rp 1 juta setiap bulannya untuk keluarga pra-sejahtera, sepanjang pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 7%.
4. Program kepemilikan tanah pertanian untuk 4,5 juta kepala keluarga. Pembangunan/perbaikan irigasi di 3 juta hektare sawah. Pembangunan 25 bendungan, 1 juta hektar lahan pertanian baru di luar Jawa. Pendirian Bank Petani dan UMKM serta penguatan Bulog.
5. Perbaikan 5.000 pasar tradisional di seluruh Indonesia dan membangun pusat pelelangan, penyimpanan dan pengelolaan ikan.
6. Menurunkan tingkat pengangguran dengan menciptakan 10 juta lapangan kerja baru selama lima tahun. Bantuan dana Rp 10 juta per tahun untuk UMKM/Koperasi. Mendorong, memperkuat dan mempromosikan industri kreatif dan digital sebagai salah satu upaya mempercepat laju pertumbuhan ekonomi.
7. Layanan kesehatan gratis rawat jalan/rawat inap dengan Kartu Indonesia Sehat, 6.000 puskesmas dengan fasilitas rawat inap, serta air bersih untuk seluruh rakyat.
7. Layanan kesehatan gratis rawat jalan/rawat inap dengan Kartu Indonesia Sehat, 6.000 puskesmas dengan fasilitas rawat inap, serta air bersih untuk seluruh rakyat.
8. Membantu meningkatkan mutu pendidikan pesantren untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Meningkatkan kesejahteraan guru-guru pesantren sebagai bagian dari komponen pendidik bangsa.
9. Mewujudkan pendidikan bagi seluruh warga negara termasuk petani, nelayan, buruh, termasuk difabel dan elemen masyarakat lain melalui Kartu Indonesia Pintar. Menyediakan fasilitas pendidikan yang baik dengan target partisipasi 100% untuk SD, dan 95% untuk tingkat SLTP; mewujudkan kurikulum berkualitas; menjamin kesejahteraan guru dan meningkatkan tunjangan bagi para guru. Meningkatkan kualitas guru dengan melanjutkan program Sertifikasi guru.(skj) (Advertorial)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar